Anda pasti tahu jejaring sosial " twitter " kan? Ya, siapa yang tak kenal jejaring sosial microblogging raksasa yang sudah tersohor di seluruh penjuru dunia ini? Mulai dari kalangan masyarakat bawah, para politikus, hingga para artis – artis di seluruh dunia sudah banyak yang menggunakan twitter. Selain berguna untuk berkomunikasi, jejaring sosial twitter juga berguna untuk sarana promosi bisnis atau bahkan ajang mencari ketenaran. Yang jelas jejaring sosial ini berguna untuk semua orang dan semua profesi.
Banyak orang bilang " twitter lebih asyik ketimbang facebook ". Tapi menurut saya belum tentu. Bukannya saya ingin membanding – bandingkan kedua rival jejaring sosial ini, saya hanya ingin berbagi sedikit pengalaman saya dalam menggunakan twitter. Menurut saya ada beberapa hal yang membuat saya jadi tidak begitu tertarik pada twitter,
1. Tweet Kurang
Bermutu
Bila anda sering menggunakan twitter, anda pasti sadar anda sering sekali membaca tweet – tweet yang tidak terlalu bermanfaat. Ya, saya juga merasakan. Banyak orang yang Cuma sekedar curhat, mengeluarkan bahasa - bahasa kasar, dan bahkan ada juga yang ngetwit setiap 5 menit sekali ( dan twitnya tidak bermanfaat. Bahkan lucu pun tidak ). Hal ini membuat saya jadi memiliki asumsi negatif terhadap twitter.
2. Junk tweet
Junk tweet atau tweet sampah. Ya, tweet yang isinya sangat tidak menarik dan tweet – tweet semacam itu muncul nyaris tiap menit.
3. Tidak Ada Teman Mentionan
Ini adalah alasan utama saya mengapa saya sangat jarang twitteran. Mayoritas teman – teman saya aktif di facebook, jadi ... twitter tetap terasa sepi.
4. " Folback ya "
Hal paling saya benci adalah ketika ada seseorang mention akun saya hanya untuk mengatakan " folback ya! ". Dan ketika saya follow, ternyata tweet – tweetnya kurang bermutu seperti yang saya katakan di atas. Ketika saya unfollow, mereka mention lagi. Waduh ...
Inilah Bahaya Pacaran
di Dunia Maya - Sebagian orang menganggap hubungan di dunia maya sebagai
wabah, sebagian lain pelampiasan fantasi. Tapi apakah hubungan tersebut
menjadi ancaman bagi pasangan? Doctissimo mencoba mengupasnya.
Pacaran di Dunia Maya
Apa bisa dianggap berselingkuh?
Pada Kongres Tahunan British Society of Psychology, Dr Monica Whitty
mepresentasikan penelitian dari 245 mahasiswa di sebuah universitas
Irlandia*. Hasil penelitian menunjukkan, 51 persen responden menganggap
hubungan romantis di Internet tanpa pertemuan fisik sudah tergolong
perselingkuhan.
Pada saat yang sama, 84 persen menganggap pasangan akan merasa
dikhianati jika mengetahui ada hubungan seperti itu. Lebih banyak
perempuan menganggap bahwa hubungan di dunia maya dapat membahayakan
sebuah hubungan konvensional. Di sisi lain, para peserta penelitian yang
tidak melihatnya sebagai pengkhianatan, menganggap hubungan tersebut
sebagai "persahabatan sederhana."
Mereka tidak menganggapnya sebagai perselingkuhan, "karena tidak ada
hubungan seksual."
Para psikolog spesialis hubungan dunia maya menganggap bahwa hasil
tersebut "menunjukkan bahwa pasangan harus menetapkan aturan untuk
hubungan di dunia maya. Sebuah hubungan emosional, bahkan tanpa hubungan
seksual, juga dapat merusak hubungan (…) Memang lebih mudah membenarkan
hubungan di dunia maya, namun konsekuensinya, seperti hilangnya
kepercayaan atau perasaan sakit hati, bisa sama merusaknya seperti
perselingkuhan nyata."
Seks, kebohongan, dan Internet
Jadi, hubungan virtual sama merugikannya dengan perselingkuhan nyata…
Atau, setidaknya, itulah kesimpulan yang ditemukan Dr. Monica Whitty
dari University of Belfast. Setelah skandal Lewinsky, ada Monica lain
yang memberikan kita definisi baru perselingkuhan di era digital. Apakah
ini fenomena yang terjadi hanya di negara berbahasa Inggris?
Tidak juga, menurut Dr Alain Héril, psikoterapis dan terapis seks, yang
pengalaman klinisnya di Prancis telah memberikan bukti kerusakan yang
disebabkan oleh hubungan dunia maya:
"Wanita tertentu tidak bisa menghadapi menangani masalah ini dengan
baik, sehingga membuat hubungan mereka putus. Mereka tidak terima
pasangan mereka mengobrol intim dengan orang asing, dan menganggap ini
sama dengan perselingkuhan tradisional. Dari sudut pandang mereka, kaum
pria akan lebih cemburu jika ada indikasi bahwa hubungan di dunia maya
tersebut semakin intim."
Murni fantasi atau masuk ke kehidupan nyata?
Sebanyak 800 ribu pengguna Internet di Prancis menggunakan layanan
kencan dunia maya, menurut penelitian Netvalue. Di antara para pengguna,
"bermesraan di dunia maya" bisa menjadi aktivitas yang semakin sering
dilakukan, meski sulit menemukan statistik yang dapat terpercaya dalam
hal ini.
"Hubungan semacam ini sudah ada sejak diciptakannya Minitel (sebuah
layanan dunia maya untuk mengirim pesan pada zaman pra-Internet dan
ditampilkan di sebuah monitor, yang dibuat pada 1982) di Prancis, tapi
dengan lahirnya web, fenomena ini benar-benar menjamur. Semakin modern,
bentuk komunikasi ini sekarang memiliki gambar yang lebih baik dari
leluhurnya, yang beralih dari hal-hal yang hanya terlarang menjadi
pornografi," jelas Dr. Alain Héril.
Apakah mereka yang berselancar di Internet ingin mencari apa yang hilang
dalam hubungan yang tidak memuaskan? Dr. Mireille Bonierbale berpikir
demikian. "Dengan melarikan diri dari pasangan melalui hubungan imajiner
dan tidak melalui perselingkuhan yang sebenarnya, orang tersebut
berusaha untuk mencari pengganti sesuatu yang hilang dalam hubungan
mereka di dunia nyata. Ironisnya, kompromi psikologis ini akan
memungkinkan beberapa pria untuk menemukan semacam keseimbangan sempurna
dalam hidup. Oleh karena itu, hubungan virtual menggambarkan sebuah
kehidupan nyata. "
Tapi Alain Héril tidak menyetujui hal ini, yang menurutnya harus
dikurangi: "Di bawah pengaruh moral Yahudi-Kristen, tampaknya masih
sulit membayangkan phantasmagoria (berbaurnya rentetan gambar, citra,
figur-figur yang menipu penglihatan, hingga kita susah membedakan yang
nyata dan tidak) di luar pasangan kita. Namun demikian, imajinasi
tersebut bisa memuaskan hasrat. Dan dunia maya bisa menjadi pemicu yang
kuat untuk pemuasan fantasi seseorang. Bahkan jika hubungannya
benar-benar memuaskan, pria tetap menjadi makhluk yang suka berfantasi."
Menerima hubungan rahasia pasangan di dunia maya
Jika melihat perubahan tertentu dalam diri pasangan Anda, apakah Anda
menjadi curiga? Apa yang akan Anda lakukan sebelum kecemburuan menjadi
masalah besar? "Anda harus membicarakan masalah ini, tanpa menyerang
pihak lain dan menempatkan dia dalam posisi yang defensif," ujar Dr.
Mireille Bonierbale.
Dr. Monica Whitty menyarankan bahwa, sebelum mulai untuk membahas
topik-topik terlarang, Anda harus menetapkan beberapa aturan, sehingga
kebebasan setiap individu masih terjaga pada kedua belah pihak. "Ini
adalah sebuah solusi, tapi meski sudah ada kesepakatan, tidak
mengherankan jika orang masih penasaran dengan apa yang pasangannya
lakukan. Anda tidak pernah mencapai keseimbangan yang sempurna," Dr.
Alain Héril menyimpulkan.
Jadi, apakah hubungan di dunia maya adalah tanda ada masalah terselubung
dalam hubungan, atau itu hanya pelampiasan untuk fantasi individu?
Aturan yang paling penting di sini adalah tidak menyakiti pasangan
dengan melakukan permainan yang kejam dan tidak wajar, atau untuk malah
jadi kecanduan.
"Dunia maya adalah sebuah pemicu untuk fantasi, yang mungkin dipilih
beberapa orang sebagai sebuah kenyataan, supaya mereka dapat mewujudkan
semua keinginan mereka. Dengan cara ini, imajinasi dan fantasi harus
secara teratur dibandingkan dan dikontraskan dengan kenyataan agar tidak
menjadi hal yang merusak," ujar Alain Héril.
Beberapa pasangan bisa saling mendapat keuntungan dari hubungan di dunia
maya ini. Dengan melakukannya bersama, kegiatan ini benar-benar dapat
merangsang gairah seksual.
Pada akhirnya, ini semua bergantung pada diri masing-masing untuk
membedakan antara hubungan virtual dan nyata, sehingga beberapa klik
tidak berakhir dengan tamparan!
Harap Cantumkan Sumber web Ini Jika Anda Copas: http://www.sik-asik.com/2012/12/sik-asik-inilah-bahaya-pacaran-di-dunia.html
Copyright www.sik-asik.com Under Common Share Alike Atribution
Harap Cantumkan Sumber web Ini Jika Anda Copas: http://www.sik-asik.com/2012/12/sik-asik-inilah-bahaya-pacaran-di-dunia.html
Copyright www.sik-asik.com Under Common Share Alike Atribution
www.sik-asik.com - Sik
Asik : Inilah Bahaya Pacaran di Dunia Maya - Sebagian orang menganggap
hubungan di dunia maya sebagai wabah, sebagian lain pelampiasan fantasi.
Tapi apakah hubungan tersebut menjadi ancaman bagi pasangan? Doctissimo
mencoba mengupasnya.
Pacaran di Dunia Maya
Apa bisa dianggap berselingkuh?
Pada Kongres Tahunan British Society of Psychology, Dr Monica Whitty
mepresentasikan penelitian dari 245 mahasiswa di sebuah universitas
Irlandia*. Hasil penelitian menunjukkan, 51 persen responden menganggap
hubungan romantis di Internet tanpa pertemuan fisik sudah tergolong
perselingkuhan.
Pada saat yang sama, 84 persen menganggap pasangan akan merasa
dikhianati jika mengetahui ada hubungan seperti itu. Lebih banyak
perempuan menganggap bahwa hubungan di dunia maya dapat membahayakan
sebuah hubungan konvensional. Di sisi lain, para peserta penelitian yang
tidak melihatnya sebagai pengkhianatan, menganggap hubungan tersebut
sebagai "persahabatan sederhana."
Mereka tidak menganggapnya sebagai perselingkuhan, "karena tidak ada
hubungan seksual."
Para psikolog spesialis hubungan dunia maya menganggap bahwa hasil
tersebut "menunjukkan bahwa pasangan harus menetapkan aturan untuk
hubungan di dunia maya. Sebuah hubungan emosional, bahkan tanpa hubungan
seksual, juga dapat merusak hubungan (…) Memang lebih mudah membenarkan
hubungan di dunia maya, namun konsekuensinya, seperti hilangnya
kepercayaan atau perasaan sakit hati, bisa sama merusaknya seperti
perselingkuhan nyata."
Seks, kebohongan, dan Internet
Jadi, hubungan virtual sama merugikannya dengan perselingkuhan nyata…
Atau, setidaknya, itulah kesimpulan yang ditemukan Dr. Monica Whitty
dari University of Belfast. Setelah skandal Lewinsky, ada Monica lain
yang memberikan kita definisi baru perselingkuhan di era digital. Apakah
ini fenomena yang terjadi hanya di negara berbahasa Inggris?
Tidak juga, menurut Dr Alain Héril, psikoterapis dan terapis seks, yang
pengalaman klinisnya di Prancis telah memberikan bukti kerusakan yang
disebabkan oleh hubungan dunia maya:
"Wanita tertentu tidak bisa menghadapi menangani masalah ini dengan
baik, sehingga membuat hubungan mereka putus. Mereka tidak terima
pasangan mereka mengobrol intim dengan orang asing, dan menganggap ini
sama dengan perselingkuhan tradisional. Dari sudut pandang mereka, kaum
pria akan lebih cemburu jika ada indikasi bahwa hubungan di dunia maya
tersebut semakin intim."
Murni fantasi atau masuk ke kehidupan nyata?
Sebanyak 800 ribu pengguna Internet di Prancis menggunakan layanan
kencan dunia maya, menurut penelitian Netvalue. Di antara para pengguna,
"bermesraan di dunia maya" bisa menjadi aktivitas yang semakin sering
dilakukan, meski sulit menemukan statistik yang dapat terpercaya dalam
hal ini.
"Hubungan semacam ini sudah ada sejak diciptakannya Minitel (sebuah
layanan dunia maya untuk mengirim pesan pada zaman pra-Internet dan
ditampilkan di sebuah monitor, yang dibuat pada 1982) di Prancis, tapi
dengan lahirnya web, fenomena ini benar-benar menjamur. Semakin modern,
bentuk komunikasi ini sekarang memiliki gambar yang lebih baik dari
leluhurnya, yang beralih dari hal-hal yang hanya terlarang menjadi
pornografi," jelas Dr. Alain Héril.
Apakah mereka yang berselancar di Internet ingin mencari apa yang hilang
dalam hubungan yang tidak memuaskan? Dr. Mireille Bonierbale berpikir
demikian. "Dengan melarikan diri dari pasangan melalui hubungan imajiner
dan tidak melalui perselingkuhan yang sebenarnya, orang tersebut
berusaha untuk mencari pengganti sesuatu yang hilang dalam hubungan
mereka di dunia nyata. Ironisnya, kompromi psikologis ini akan
memungkinkan beberapa pria untuk menemukan semacam keseimbangan sempurna
dalam hidup. Oleh karena itu, hubungan virtual menggambarkan sebuah
kehidupan nyata. "
Tapi Alain Héril tidak menyetujui hal ini, yang menurutnya harus
dikurangi: "Di bawah pengaruh moral Yahudi-Kristen, tampaknya masih
sulit membayangkan phantasmagoria (berbaurnya rentetan gambar, citra,
figur-figur yang menipu penglihatan, hingga kita susah membedakan yang
nyata dan tidak) di luar pasangan kita. Namun demikian, imajinasi
tersebut bisa memuaskan hasrat. Dan dunia maya bisa menjadi pemicu yang
kuat untuk pemuasan fantasi seseorang. Bahkan jika hubungannya
benar-benar memuaskan, pria tetap menjadi makhluk yang suka berfantasi."
Menerima hubungan rahasia pasangan di dunia maya
Jika melihat perubahan tertentu dalam diri pasangan Anda, apakah Anda
menjadi curiga? Apa yang akan Anda lakukan sebelum kecemburuan menjadi
masalah besar? "Anda harus membicarakan masalah ini, tanpa menyerang
pihak lain dan menempatkan dia dalam posisi yang defensif," ujar Dr.
Mireille Bonierbale.
Dr. Monica Whitty menyarankan bahwa, sebelum mulai untuk membahas
topik-topik terlarang, Anda harus menetapkan beberapa aturan, sehingga
kebebasan setiap individu masih terjaga pada kedua belah pihak. "Ini
adalah sebuah solusi, tapi meski sudah ada kesepakatan, tidak
mengherankan jika orang masih penasaran dengan apa yang pasangannya
lakukan. Anda tidak pernah mencapai keseimbangan yang sempurna," Dr.
Alain Héril menyimpulkan.
Jadi, apakah hubungan di dunia maya adalah tanda ada masalah terselubung
dalam hubungan, atau itu hanya pelampiasan untuk fantasi individu?
Aturan yang paling penting di sini adalah tidak menyakiti pasangan
dengan melakukan permainan yang kejam dan tidak wajar, atau untuk malah
jadi kecanduan.
"Dunia maya adalah sebuah pemicu untuk fantasi, yang mungkin dipilih
beberapa orang sebagai sebuah kenyataan, supaya mereka dapat mewujudkan
semua keinginan mereka. Dengan cara ini, imajinasi dan fantasi harus
secara teratur dibandingkan dan dikontraskan dengan kenyataan agar tidak
menjadi hal yang merusak," ujar Alain Héril.
Beberapa pasangan bisa saling mendapat keuntungan dari hubungan di dunia
maya ini. Dengan melakukannya bersama, kegiatan ini benar-benar dapat
merangsang gairah seksual.
Pada akhirnya, ini semua bergantung pada diri masing-masing untuk
membedakan antara hubungan virtual dan nyata, sehingga beberapa klik
tidak berakhir dengan tamparan!
Harap Cantumkan Sumber web Ini Jika Anda Copas: http://www.sik-asik.com/2012/12/sik-asik-inilah-bahaya-pacaran-di-dunia.html
Copyright www.sik-asik.com Under Common Share Alike Atribution
Harap Cantumkan Sumber web Ini Jika Anda Copas: http://www.sik-asik.com/2012/12/sik-asik-inilah-bahaya-pacaran-di-dunia.html
Copyright www.sik-asik.com Under Common Share Alike Atribution
www.sik-asik.com - Sik
Asik : Inilah Bahaya Pacaran di Dunia Maya - Sebagian orang menganggap
hubungan di dunia maya sebagai wabah, sebagian lain pelampiasan fantasi.
Tapi apakah hubungan tersebut menjadi ancaman bagi pasangan? Doctissimo
mencoba mengupasnya.
Pacaran di Dunia Maya
Apa bisa dianggap berselingkuh?
Pada Kongres Tahunan British Society of Psychology, Dr Monica Whitty
mepresentasikan penelitian dari 245 mahasiswa di sebuah universitas
Irlandia*. Hasil penelitian menunjukkan, 51 persen responden menganggap
hubungan romantis di Internet tanpa pertemuan fisik sudah tergolong
perselingkuhan.
Pada saat yang sama, 84 persen menganggap pasangan akan merasa
dikhianati jika mengetahui ada hubungan seperti itu. Lebih banyak
perempuan menganggap bahwa hubungan di dunia maya dapat membahayakan
sebuah hubungan konvensional. Di sisi lain, para peserta penelitian yang
tidak melihatnya sebagai pengkhianatan, menganggap hubungan tersebut
sebagai "persahabatan sederhana."
Mereka tidak menganggapnya sebagai perselingkuhan, "karena tidak ada
hubungan seksual."
Para psikolog spesialis hubungan dunia maya menganggap bahwa hasil
tersebut "menunjukkan bahwa pasangan harus menetapkan aturan untuk
hubungan di dunia maya. Sebuah hubungan emosional, bahkan tanpa hubungan
seksual, juga dapat merusak hubungan (…) Memang lebih mudah membenarkan
hubungan di dunia maya, namun konsekuensinya, seperti hilangnya
kepercayaan atau perasaan sakit hati, bisa sama merusaknya seperti
perselingkuhan nyata."
Seks, kebohongan, dan Internet
Jadi, hubungan virtual sama merugikannya dengan perselingkuhan nyata…
Atau, setidaknya, itulah kesimpulan yang ditemukan Dr. Monica Whitty
dari University of Belfast. Setelah skandal Lewinsky, ada Monica lain
yang memberikan kita definisi baru perselingkuhan di era digital. Apakah
ini fenomena yang terjadi hanya di negara berbahasa Inggris?
Tidak juga, menurut Dr Alain Héril, psikoterapis dan terapis seks, yang
pengalaman klinisnya di Prancis telah memberikan bukti kerusakan yang
disebabkan oleh hubungan dunia maya:
"Wanita tertentu tidak bisa menghadapi menangani masalah ini dengan
baik, sehingga membuat hubungan mereka putus. Mereka tidak terima
pasangan mereka mengobrol intim dengan orang asing, dan menganggap ini
sama dengan perselingkuhan tradisional. Dari sudut pandang mereka, kaum
pria akan lebih cemburu jika ada indikasi bahwa hubungan di dunia maya
tersebut semakin intim."
Murni fantasi atau masuk ke kehidupan nyata?
Sebanyak 800 ribu pengguna Internet di Prancis menggunakan layanan
kencan dunia maya, menurut penelitian Netvalue. Di antara para pengguna,
"bermesraan di dunia maya" bisa menjadi aktivitas yang semakin sering
dilakukan, meski sulit menemukan statistik yang dapat terpercaya dalam
hal ini.
"Hubungan semacam ini sudah ada sejak diciptakannya Minitel (sebuah
layanan dunia maya untuk mengirim pesan pada zaman pra-Internet dan
ditampilkan di sebuah monitor, yang dibuat pada 1982) di Prancis, tapi
dengan lahirnya web, fenomena ini benar-benar menjamur. Semakin modern,
bentuk komunikasi ini sekarang memiliki gambar yang lebih baik dari
leluhurnya, yang beralih dari hal-hal yang hanya terlarang menjadi
pornografi," jelas Dr. Alain Héril.
Apakah mereka yang berselancar di Internet ingin mencari apa yang hilang
dalam hubungan yang tidak memuaskan? Dr. Mireille Bonierbale berpikir
demikian. "Dengan melarikan diri dari pasangan melalui hubungan imajiner
dan tidak melalui perselingkuhan yang sebenarnya, orang tersebut
berusaha untuk mencari pengganti sesuatu yang hilang dalam hubungan
mereka di dunia nyata. Ironisnya, kompromi psikologis ini akan
memungkinkan beberapa pria untuk menemukan semacam keseimbangan sempurna
dalam hidup. Oleh karena itu, hubungan virtual menggambarkan sebuah
kehidupan nyata. "
Tapi Alain Héril tidak menyetujui hal ini, yang menurutnya harus
dikurangi: "Di bawah pengaruh moral Yahudi-Kristen, tampaknya masih
sulit membayangkan phantasmagoria (berbaurnya rentetan gambar, citra,
figur-figur yang menipu penglihatan, hingga kita susah membedakan yang
nyata dan tidak) di luar pasangan kita. Namun demikian, imajinasi
tersebut bisa memuaskan hasrat. Dan dunia maya bisa menjadi pemicu yang
kuat untuk pemuasan fantasi seseorang. Bahkan jika hubungannya
benar-benar memuaskan, pria tetap menjadi makhluk yang suka berfantasi."
Menerima hubungan rahasia pasangan di dunia maya
Jika melihat perubahan tertentu dalam diri pasangan Anda, apakah Anda
menjadi curiga? Apa yang akan Anda lakukan sebelum kecemburuan menjadi
masalah besar? "Anda harus membicarakan masalah ini, tanpa menyerang
pihak lain dan menempatkan dia dalam posisi yang defensif," ujar Dr.
Mireille Bonierbale.
Dr. Monica Whitty menyarankan bahwa, sebelum mulai untuk membahas
topik-topik terlarang, Anda harus menetapkan beberapa aturan, sehingga
kebebasan setiap individu masih terjaga pada kedua belah pihak. "Ini
adalah sebuah solusi, tapi meski sudah ada kesepakatan, tidak
mengherankan jika orang masih penasaran dengan apa yang pasangannya
lakukan. Anda tidak pernah mencapai keseimbangan yang sempurna," Dr.
Alain Héril menyimpulkan.
Jadi, apakah hubungan di dunia maya adalah tanda ada masalah terselubung
dalam hubungan, atau itu hanya pelampiasan untuk fantasi individu?
Aturan yang paling penting di sini adalah tidak menyakiti pasangan
dengan melakukan permainan yang kejam dan tidak wajar, atau untuk malah
jadi kecanduan.
"Dunia maya adalah sebuah pemicu untuk fantasi, yang mungkin dipilih
beberapa orang sebagai sebuah kenyataan, supaya mereka dapat mewujudkan
semua keinginan mereka. Dengan cara ini, imajinasi dan fantasi harus
secara teratur dibandingkan dan dikontraskan dengan kenyataan agar tidak
menjadi hal yang merusak," ujar Alain Héril.
Beberapa pasangan bisa saling mendapat keuntungan dari hubungan di dunia
maya ini. Dengan melakukannya bersama, kegiatan ini benar-benar dapat
merangsang gairah seksual.
Pada akhirnya, ini semua bergantung pada diri masing-masing untuk
membedakan antara hubungan virtual dan nyata, sehingga beberapa klik
tidak berakhir dengan tamparan!
Harap Cantumkan Sumber web Ini Jika Anda Copas: http://www.sik-asik.com/2012/12/sik-asik-inilah-bahaya-pacaran-di-dunia.html
Copyright www.sik-asik.com Under Common Share Alike Atribution
Harap Cantumkan Sumber web Ini Jika Anda Copas: http://www.sik-asik.com/2012/12/sik-asik-inilah-bahaya-pacaran-di-dunia.html
Copyright www.sik-asik.com Under Common Share Alike Atribution
www.sik-asik.com - Sik
Asik : Inilah Bahaya Pacaran di Dunia Maya - Sebagian orang menganggap
hubungan di dunia maya sebagai wabah, sebagian lain pelampiasan fantasi.
Tapi apakah hubungan tersebut menjadi ancaman bagi pasangan? Doctissimo
mencoba mengupasnya.
Pacaran di Dunia Maya
Apa bisa dianggap berselingkuh?
Pada Kongres Tahunan British Society of Psychology, Dr Monica Whitty
mepresentasikan penelitian dari 245 mahasiswa di sebuah universitas
Irlandia*. Hasil penelitian menunjukkan, 51 persen responden menganggap
hubungan romantis di Internet tanpa pertemuan fisik sudah tergolong
perselingkuhan.
Pada saat yang sama, 84 persen menganggap pasangan akan merasa
dikhianati jika mengetahui ada hubungan seperti itu. Lebih banyak
perempuan menganggap bahwa hubungan di dunia maya dapat membahayakan
sebuah hubungan konvensional. Di sisi lain, para peserta penelitian yang
tidak melihatnya sebagai pengkhianatan, menganggap hubungan tersebut
sebagai "persahabatan sederhana."
Mereka tidak menganggapnya sebagai perselingkuhan, "karena tidak ada
hubungan seksual."
Para psikolog spesialis hubungan dunia maya menganggap bahwa hasil
tersebut "menunjukkan bahwa pasangan harus menetapkan aturan untuk
hubungan di dunia maya. Sebuah hubungan emosional, bahkan tanpa hubungan
seksual, juga dapat merusak hubungan (…) Memang lebih mudah membenarkan
hubungan di dunia maya, namun konsekuensinya, seperti hilangnya
kepercayaan atau perasaan sakit hati, bisa sama merusaknya seperti
perselingkuhan nyata."
Seks, kebohongan, dan Internet
Jadi, hubungan virtual sama merugikannya dengan perselingkuhan nyata…
Atau, setidaknya, itulah kesimpulan yang ditemukan Dr. Monica Whitty
dari University of Belfast. Setelah skandal Lewinsky, ada Monica lain
yang memberikan kita definisi baru perselingkuhan di era digital. Apakah
ini fenomena yang terjadi hanya di negara berbahasa Inggris?
Tidak juga, menurut Dr Alain Héril, psikoterapis dan terapis seks, yang
pengalaman klinisnya di Prancis telah memberikan bukti kerusakan yang
disebabkan oleh hubungan dunia maya:
"Wanita tertentu tidak bisa menghadapi menangani masalah ini dengan
baik, sehingga membuat hubungan mereka putus. Mereka tidak terima
pasangan mereka mengobrol intim dengan orang asing, dan menganggap ini
sama dengan perselingkuhan tradisional. Dari sudut pandang mereka, kaum
pria akan lebih cemburu jika ada indikasi bahwa hubungan di dunia maya
tersebut semakin intim."
Murni fantasi atau masuk ke kehidupan nyata?
Sebanyak 800 ribu pengguna Internet di Prancis menggunakan layanan
kencan dunia maya, menurut penelitian Netvalue. Di antara para pengguna,
"bermesraan di dunia maya" bisa menjadi aktivitas yang semakin sering
dilakukan, meski sulit menemukan statistik yang dapat terpercaya dalam
hal ini.
"Hubungan semacam ini sudah ada sejak diciptakannya Minitel (sebuah
layanan dunia maya untuk mengirim pesan pada zaman pra-Internet dan
ditampilkan di sebuah monitor, yang dibuat pada 1982) di Prancis, tapi
dengan lahirnya web, fenomena ini benar-benar menjamur. Semakin modern,
bentuk komunikasi ini sekarang memiliki gambar yang lebih baik dari
leluhurnya, yang beralih dari hal-hal yang hanya terlarang menjadi
pornografi," jelas Dr. Alain Héril.
Apakah mereka yang berselancar di Internet ingin mencari apa yang hilang
dalam hubungan yang tidak memuaskan? Dr. Mireille Bonierbale berpikir
demikian. "Dengan melarikan diri dari pasangan melalui hubungan imajiner
dan tidak melalui perselingkuhan yang sebenarnya, orang tersebut
berusaha untuk mencari pengganti sesuatu yang hilang dalam hubungan
mereka di dunia nyata. Ironisnya, kompromi psikologis ini akan
memungkinkan beberapa pria untuk menemukan semacam keseimbangan sempurna
dalam hidup. Oleh karena itu, hubungan virtual menggambarkan sebuah
kehidupan nyata. "
Tapi Alain Héril tidak menyetujui hal ini, yang menurutnya harus
dikurangi: "Di bawah pengaruh moral Yahudi-Kristen, tampaknya masih
sulit membayangkan phantasmagoria (berbaurnya rentetan gambar, citra,
figur-figur yang menipu penglihatan, hingga kita susah membedakan yang
nyata dan tidak) di luar pasangan kita. Namun demikian, imajinasi
tersebut bisa memuaskan hasrat. Dan dunia maya bisa menjadi pemicu yang
kuat untuk pemuasan fantasi seseorang. Bahkan jika hubungannya
benar-benar memuaskan, pria tetap menjadi makhluk yang suka berfantasi."
Menerima hubungan rahasia pasangan di dunia maya
Jika melihat perubahan tertentu dalam diri pasangan Anda, apakah Anda
menjadi curiga? Apa yang akan Anda lakukan sebelum kecemburuan menjadi
masalah besar? "Anda harus membicarakan masalah ini, tanpa menyerang
pihak lain dan menempatkan dia dalam posisi yang defensif," ujar Dr.
Mireille Bonierbale.
Dr. Monica Whitty menyarankan bahwa, sebelum mulai untuk membahas
topik-topik terlarang, Anda harus menetapkan beberapa aturan, sehingga
kebebasan setiap individu masih terjaga pada kedua belah pihak. "Ini
adalah sebuah solusi, tapi meski sudah ada kesepakatan, tidak
mengherankan jika orang masih penasaran dengan apa yang pasangannya
lakukan. Anda tidak pernah mencapai keseimbangan yang sempurna," Dr.
Alain Héril menyimpulkan.
Jadi, apakah hubungan di dunia maya adalah tanda ada masalah terselubung
dalam hubungan, atau itu hanya pelampiasan untuk fantasi individu?
Aturan yang paling penting di sini adalah tidak menyakiti pasangan
dengan melakukan permainan yang kejam dan tidak wajar, atau untuk malah
jadi kecanduan.
"Dunia maya adalah sebuah pemicu untuk fantasi, yang mungkin dipilih
beberapa orang sebagai sebuah kenyataan, supaya mereka dapat mewujudkan
semua keinginan mereka. Dengan cara ini, imajinasi dan fantasi harus
secara teratur dibandingkan dan dikontraskan dengan kenyataan agar tidak
menjadi hal yang merusak," ujar Alain Héril.
Beberapa pasangan bisa saling mendapat keuntungan dari hubungan di dunia
maya ini. Dengan melakukannya bersama, kegiatan ini benar-benar dapat
merangsang gairah seksual.
Pada akhirnya, ini semua bergantung pada diri masing-masing untuk
membedakan antara hubungan virtual dan nyata, sehingga beberapa klik
tidak berakhir dengan tamparan!
Harap Cantumkan Sumber web Ini Jika Anda Copas: http://www.sik-asik.com/2012/12/sik-asik-inilah-bahaya-pacaran-di-dunia.html
Copyright www.sik-asik.com Under Common Share Alike Atribution
Harap Cantumkan Sumber web Ini Jika Anda Copas: http://www.sik-asik.com/2012/12/sik-asik-inilah-bahaya-pacaran-di-dunia.html
Copyright www.sik-asik.com Under Common Share Alike Atribution
Tidak ada komentar:
Posting Komentar