tugas kimia
oleh:
NOOR KHAFIFAH
KHAIRUNNISA ARIFAH
NADIA FITRIA
JANNATUL WAHIDAH
MIFTAHUL FARID
MUHAMMAD FAHMI
Kelas:XII IPA2
MAN 1 MARTAPURA
2013
DAFTAR ISI
PRAKATA……………………………………………………….………..1
DAFTAR ISI………………………………………………………….….2
BAB. I PENDAHULAN…………………………………………….……3
BAB. II PEMBAHASAN……………………………………………..…7
BAB. III PENUTUP
A. Kesimpulan…………………………………………………..….19
B. Saran ……………………………………………………………………………….19
Dafar pustaka……………………………………………………………22
BAB I. PENDAHULUAN
Tahukah anda
bahwa di sekitar kita ternyata banyak sekali terdapat radiasi? Disadari ataupun
tanpa disadari ternyata disekitar kita baik dirumah, di kantor, dipasar,
dilapangan, maupun ditempat-tempat umum lainnya ternyata banyak sekali radiasi.
Yang perlu diketahui selanjutnya adalah sejauh mana radiasi tersebut dapat
berpengaruh buruk terhadap kesehatan kita.
Radiasi
dalam istilah fisika, pada dasarnya adalah suatu cara perambatan energi dari
sumber energi ke lingkungannya tanpa membutuhkan medium. Beberapa contohnya
adalah perambatan panas, perambatan cahaya, dan perambatan gelombang radio.
Selain radiasi, energi dapat juga dipindahkan dengan cara konduksi, kohesi, dan
konveksi. Dalam istilah sehari-hari radiasi selalu diaso-siasikan sebagai
radioaktif sebagai sumber radiasi pengion.
Secara garis
besar ada dua jenis radiasi yakni radiasi pengion dan radiasi bukan pengion.
Radiasi pengion adalah radiasi yang dapat menyebabkan proses terlepasnya
electron dari atom sehingga terbentuk pasangan ion. Karena sifatnya yang dapat
mengionisasi bahan termasuk tubuh kita maka radiasi pengion perlu diwaspadai
adanya utamanya mengenai sumber-sumbernya, jenis-jenis, sifat-nya, akibatnya,
dan bagaimana cara menghindarinya.
SUMBER
RADIASI
Berdasarkan
asalnya sumber radiasi pengion dapat dibedakan menjadi dua yaitu sumber radiasi
alam yang sudah ada di alam ini sejak terbentuknya, dan sumber radiasi buatan
yang sengaja dibuat oleh manusia untuk berbagai tujuan.
Sumber
Radiasi Alam
Radiasi yang
dipancarkan oleh sumber radiasi alam disebut juga sebagai radiasi latar
belakang. Radiasi ini setiap harinya memajan manusia dan merupakan radiasi
terbesar yang diterima oleh manusia yang tidak bekerja di tempat yang
menggunakan radioaktif atau yang tidak menerima radiasi berkaitan dengan
kedokteran atau kesehatan. Radiasi latar belakang yang diterima oleh seseorang
dapat berasal dari tiga sumber utama yaitu :
1. Sumber
radiasi kosmis
Radiasi kosmis
berasal dari angkasa luar, sebagian berasal dari ruang antar bintang dan
matahari. Radiasi ini terdiri dari partikel dan sinar yang berenergi tinggi dan
berinteraksi dengan inti atom stabil di atmosfir membentuk inti radioaktif
seperti Carbon -14, Helium-3, Natrium -22, dan Be-7. Atmosfir bumi dapat
mengurangi radiasi kosmik yang diterima oleh manusia. Tingkat radiasi dari
sumber kosmik ini bergantung kepada ketinggian, yaitu radiasi yang diterima
akan semakin besar apabila posisinya semakin tinggi. Tingkat radiasi yang
diterima seseorang juga tergantung pada letak geografisnya.
2. Sumber
radiasi terestrial
Radiasi
terestrial secara natural dipancarkan oleh radionuklida di dalam kerak bumi.
Radiasi ini dipancarkan oleh radionuklida yang disebut primordial yang ada
sejak terbentuknya bumi. Radionuklida yang ada dalam kerak bumi terutama adalah
deret Uranium, yaitu peluruhan berantai mulai dari Uranium-238, Plumbum-206,
deret Actinium (U-235, Pb-207) dan deret Thorium (Th-232, Pb-208).
Radiasi
teresterial terbesar yang diterima manusia berasal dari Radon (R-222) dan
Thoron (Ra-220) karena dua radionuklida ini berbentuk gas sehingga bisa
menyebar kemana-mana.
Tingkat
radiasi yang diterima seseorang dari radiasi teresterial ini berbeda-beda dari
satu tempat ke tempat lain bergantung pada konsentrasi sumber radiasi di dalam
kerak bumi. Beberapa tempat di bumi yang memiliki tingkat radiasi diatas
rata-rata misalnya Pocos de Caldas dan Guarapari di Brazil, Kerala dan Tamil
Nadu di India, dan Ramsar di Iran.
3. Sumber
radiasi internal yang berasal dari dalam tubuh sendiri
Sumber
radiasi ini ada di dalam tubuh manusia sejak dilahirkan, dan bisa juga masuk ke
dalam tubuh melalui makanan, minuman, pernafasan, atau luka. Radiasi internal
ini terutama diterima dari radionuklida C-14, H-3, K-40, Radon, selain itu
masih ada sumber lain seperti Pb-210, Po-210, yang banyak berasal dari ikan dan
kerang-kerangan. Buah-buahan biasanya mengandung unsur K-40.
Sumber
Radiasi Buatan
Sumber
radiasi buatan telah diproduksi sejak abad ke 20, dengan ditemuk-annya sinar-X
oleh WC Rontgen. Saat ini sudah banyak sekali jenis dari sumber radiasi buatan
baik yang berupa zat radioaktif dan sumber pembangkit radiasi (pesawat sinar-X
dan akselerator).
Radioaktif
dapat dibuat oleh manusia berdasarkan reaksi inti antara nuklida yang tidak
radioaktif dengan neutron atau biasa disebut sebagai reaksi fisi di dalam
reactor atom. Radionuklida buatan ini bisa memancarkan radiasi alpha, beta,
gamma dan neutron.
Sumber
pembangkit radiasi yang lazim dipakai yakni pesawat sinar-X dan akselerator.
Proses terbentuknya sinar-X adalah sebagai akibat adanya arus listrik pada
filamen yang dapat menghasilkan awan elektron di dalam tabung hampa. Sinar-X
akan terbentuk ketika berkas elektron ditumbukan pada bahan target.
Radioaktifitas
yang Direkomendasikan
Berdasarkan
ketentuan International Atomic Energy Agency, zat radioaktif adalah setiap zat
yang memancarkan radiasi pengion dengan aktifitas jenis lebih besar dari 70
kilo Becquerel per kilogram atau 2 nanocurie per gram. Angka 70 kBq/kg atau 2
nCi/g tersebut merupakan patokan dasar untuk suatu zat dapat disebut zat
radioaktif pada umumnya. Jadi untuk radioaktif dengan aktifitas lebih kecil
dapat dianggap sebagai radiasi latar belakang.
Besarnya
dosis radiasi yang diterima oleh pekerja radiasi tidak boleh melebihi 50
milisievert per tahun, sedangkan besarnya dosis radiasi yang diterima oleh
masyarakat pada umumnya tidak boleh lebih dari 5 milisievert per tahun.
Di
Koran-koran dan televisi, kita sering melihat artikel-artikel atau tayangan
yang berkaitan dengan nuklir, apakah itu mengenai rencana pembangunan PLTN di
Muria atau mengenai kebocoran air radioaktif dari PLTN Jepang setelah diguncang
gempa. Sering diberitakan pula mengenai kecelakaan reaktor Chernobyl di Uni
Sovyet yang menyebabkan kerusakan lingkungan, dan menyebabkan penyebaran zat
radioaktif kemana mana. Juga bahaya-bahaya yang ditimbulkannya. Apabila kita
mendengar kata radiasi nuklir atau unsur-unsur radioaktif pada tayangan
tersebut, yang terbayang dalam benak kita adalah ledakan bom atom, orang yang
terkena kanker dan bayangan-bayangan mengerikan lainnya. Padahal, kalau kita
membaca buku fisika atau kimia mengenai radiasi nuklir dan partikel radioaktif
(radionuklida), kita akan tahu bahwa sebenarnya yang kita makan, kita hirup dan
kita serap sehari-hari juga mengandung hal-hal itu. Jadi radiasi nuklir atau
partikel radioaktif bukanlah semata-mata sesuatu yang terpendam di bumi dan
diambil orang untuk membuat bom atom atau untuk mencemari lingkungan dengan air
radioaktif, seperti yang banyak dipropagandakan.
BAB II PEMBAHASAN
Gejala keradioaktifan (radioaktifitas) pertama kali ditemukan secara tidak
sengaja oleh Henry Becquerel pada suatu garam uranium. Selanjutnya Pierre &
Marry currie menemukan zat-zat radioaktif lainnya yaitu polonium dan radium.
Zat-zat radioaktif adalah suatu zat yang aktif memancarkan radiasi baik berupa
partikel maupun berupa gekombang elektromagnetik.
Limbah
radioaktif
Limbah
radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan radio isotop yang berasal
dari penggunaan medis atau riset radio nukleida. Limbah ini dapat berasal dari
antara lain : tindakan kedokteran nuklir, radio-imunoassay dan
bakteriologis; dapat berbentuk padat, cair atau gas. Selain sampah klinis, dari
kegiatan penunjang rumah sakit juga menghasilkan sampah non klinis atau dapat
disebut juga sampah non medis. Sampah non medis ini bisa berasal dari
kantor/administrasi kertas, unit pelayanan (berupa karton, kaleng, botol),
sampah dari ruang pasien, sisa makanan buangan; sampah dapur (sisa pembungkus,
sisa makanan/bahanmakanan, sayur dan lain-lain). Limbah cair yang dihasilkan
rumah sakit mempunyai karakteristik tertentu baik fisik, kimia dan biologi.
Limbah rumah sakit bisa mengandung bermacam-macam mikroorganisme, tergantung
pada jenis rumah sakit, tingkat pengolahan yang dilakukan sebelum dibuang dan
jenis sarana yang ada (laboratorium, klinik dll). Tentu saja dari jenis-jenis
mikroorganisme tersebut ada yang bersifat patogen. Limbah rumah sakit seperti
halnya limbah lain akanmengandung bahan-bahan organik dan anorganik, yang
tingkat kandungannya dapat ditentukan dengan uji air kotor pada umumnya seperti
BOD, COD, TTS, pH, mikrobiologik, dan lain-lain.
PENGGUNAAN RADIOISOTOP
Radioisotop
digunakan sebagai perunut dan sumber radiasi
Dewasa ini,
penggunaan radioisotop untuk maksud-maksud damai (untuk kesejahteraan umat
manusia) berkembang dengan pesat. Pusat listrik tenaga nuklir (PLTN) adalah
salah satu contoh yang sangat populer. PLTN ini memanfaatkan efek panas yang
dihasilkan reaksi inti suatu radioisotop , misalnya U-235. Selain untuk PLTN,
radioisotop juga telah digunakan dalam berbagai bidang misalnya industri,
teknik, pertanian, kedokteran, ilmu pengetahuan, hidrologi, dan lain-lain.
Pada bab ini
kita akan membahas dua penggunaan radioistop, yaitu sebagai perunut (tracer)
dan sumber radiasi. Pengunaan radioisotop sebagai perunut didasarkan pada
ikataan bahwa isotop radioaktif mempunyai sifat kirnia yang sama dengan isotop
stabil. Jadi suatu isotop radioaktif melangsungkan reaksi kimia, yang sama
seperti isotop stabilnya. Sedangkan penggunaan radioisotop sebagai sumber
radiasi didasarkan pada kenyataan bahwa radiasi yang dihasilkan zat radioaktif
dapat mempengaruhi materi maupun mahluk. Radiasi dapat digunakan untuk memberi
efek fisis: efek kimia, maupun efek biologi. Oleh karena itu, sebelum membahas
pengunaan radioisotop kita akan mengupas terlebih dahulu tentang satuan radiasi
dan pengaruh radiasi terhadap materi dan mahluk hidup.
Satuan
Radiasi
Berbagai
satuan digunakan untuk menyatakan intensitas atau jumlah radiasi bergantung
pada jenis yang diukur.
1. Curie(Ci)
dan Becquerrel (Bq)
Curie dan
Bequerrel adalah satuan yang dinyatakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah
disintegrasi (peluruhan) dalam satuan waktu. Dalam sistem satuan SI, keaktifan
dinyatakan dalam Bq. Satu Bq sama dengan satu disintegrasi per sekon.
1Bq = 1 dps
dps =
disintegrasi per sekon
Satuan lain
yang juga biasa digunakan ialah Curie. Satu Ci ialah keaktifan yang setara dari
1 gram garam radium, yaitu 3,7.1010 dps.
1Ci = 3,7.1010
dps = 3,7.1010 Bq
2. Gray (gy)
dan Rad (Rd)
Gray dan Rad
adalah satuan yang digunakan untuk menyatakan keaktifan yakni jumlah (dosis)
radiasi yang diserap oleh suatu materi. Rad adalah singkatan dari 11 radiation
absorbed dose. Dalam sistem satuan SI, dosis dinyatakan dengan Gray (Gy). Satu
Gray adalah absorbsi 1 joule per kilogram materi.
1 Gy = 1 J/kg
Satu rad
adalah absorbsi 10-3 joule energi/gram jaringan.
1 Rd = 10-3
J/g
Hubungan
grey dengan fad
1 Gy = 100
rd
3. Rem
Daya perusak
dari sinar-sinar radioaktif tidak saja bergantung pada dosis tetapi juga pada
jenis radiasi itu sendiri. Neutron, sebagai contoh, lebih berbahaya daripada
sinar beta dengan dosis dan intensitas yang sama. Rem adalah satuan dosis
setelah memperhitungkan pengaruh radiasi pada mahluk hidup (rem adalah
singkatan dari radiation equiwlen for man)
4.2.
Pengaruh Radiasi pada Materi
Radiasi
menyebabkan penumpukan energi pada materi yang dilalui. Dampak yang ditimbulkan
radiasi dapat berupa ionisasi, eksitasi, atau pemutusan ikatan kimia. Ionisasi:
dalam hal ini partikel radiasi menabrak elektron orbital dari atom atau molekul
zat yang dilalui sehinga terbentuk ion positip dan elektron terion.
Eksitasi:
dalam hal ini radiasi tidak menyebabkan elektron terlepas dari atom atau
molekul zat tetapi hanya berpindah ke tingkat energi yang lebih tinggi.
Pemutusan Ikatan Kimia: radiasi yang dihasilkan oleh zat radioaktif rnempunyai
energi yang dapat mernutuskan ikatan-ikatan kimia.
4.3.
Pengaruh Radiasi pada mahluk hidup
Walaupun
energi yang ditumpuk sinar radioaktif pada mahluk hidup relatif kecil tetapi
dapat menimbulkan pengaruh yang serius. Hal ini karena sinar radioaktif dapat
mengakibatkan ionisasi, pemutusan ikatan kimia penting atau membentuk radikal
bebas yang reaktif. Ikatan kimia penting misalnya ikatan pada struktur DNA dalam
kromosom. Perubahan yang terjadi pada struktur DNA akan diteruskan pada sel
berikutnya yang dapat mengakibatkan kelainan genetik, kanker dll.
Pengaruh
radiasi pada manusia atau mahluk hidup juga bergantung pada waktu paparan.
Suatu dosis yang diterima pada sekali paparan akan lebih berbahaya daripada
bila dosis yang sama diterima pada waktu yang lebih lama.
Secara alami
kita mendapat radiasi dari lingkungan, misalnya radiasi sinar kosmis atau
radiasi dari radioakif alam. Disamping itu, dari berbagai kegiatan seperti
diagnosa atau terapi dengan sinar X atau radioisotop. Orang yang tinggal
disekitar instalasi nuklir juga mendapat radiasi lebih banyak, tetapi masih
dalam batas aman.
4.4.
Radioaktif Sebagai Perunut.
Sebagai
perunut, radoisotop ditambahkan ke dalam suatu sistem untuk mempelajari sistem
itu, baik sistern fisika, kimia maupun sistem biologi. Oleh karena radioisotop
mempunyai sifat kimia yang sama seperti isotop stabilnya, maka radioisotop
dapat digunakan untuk menandai suatu senyawa sehingga perpindahan perubahan
senyawa itu dapat dipantau.
A. Bidang
kedokteran
Berbagai jenis radio isotop digunakan sebagai perunut untuk mendeteksi
(diagnosa) berbagai jenis penyakit al:teknesium (Tc-99), talium-201 (Ti-201),
iodin 131(1-131), natrium-24 (Na-24), ksenon-133 (xe-133) dan besi (Fe-59).
Tc-99 yang disuntikkan ke dalam pembuluh darah akan diserap terutama oleh
jaringan yang rusak pada organ tertentu, seperti jantung, hati dan paru-paru
Sebaliknya Ti-201 terutama akan diserap oleh jaringan yang sehat pada organ
jantung. Oleh karena itu, kedua isotop itu digunakan secara bersama-sama untuk
mendeteksi kerusakan jantung
1-131 akan
diserap oleh kelenjar gondok, hati dan bagian-bagian tertentu dari otak. Oleh
karena itu, 1-131 dapat digunakan untuk mendeteksi kerusakan pada kelenjar
gondok, hati dan untuk mendeteksi tumor otak. Larutan garam yang mengandung
Na-24 disuntikkan ke dalam pembuluh darah untuk mendeteksi adanya gangguan
peredaran darah misalnya apakah ada penyumbatan dengan mendeteksi sinar gamma
yang dipancarkan isotop Natrium tsb.
Xe-133
digunakan untuk mendeteksi penyakit paru-paru. P-32 untuk penyakit mata, tumor
dan hati. Fe-59 untuk mempelajari pembentukan sel darah merah. Kadang-kadang,
radioisotop yang digunakan untuk diagnosa, juga digunakan untuk terapi yaitu
dengan dosis yang lebih kuat misalnya, 1-131 juga digunakan untuk terapi kanker
kelenjar tiroid.
B. Bidang
lndustri
Untuk
mempelajari pengaruh oli dan afditif pada mesin selama mesin bekerja digunakan
suatu isotop sebagai perunut, Dalam hal ini, piston, ring dan komponen lain
dari mesin ditandai dengan isotop radioaktif dari bahan yang sama.
C. Bidang
Hidrologi.
1.Mempelajari
kecepatan aliran sungai.
2.Menyelidiki
kebocoran pipa air bawah tanah.
D. Bidang
Biologis
1.
Mempelajari kesetimbangan dinamis.
2.
Mempelajari reaksi pengesteran.
3.
Mempelajari mekanisme reaksi fotosintesis.
4. 5.
Radioisotop sebagai sumber radiasi.
A. Bidang
Kedokteran
1)
Sterilisasi radiasi.
Radiasi
dalam dosis tertentu dapat mematikan mikroorganisme sehingga dapat digunakan
untuk sterilisasi alat-alat kedokteran. Steritisasi dengan cara radiasi
mempunyai beberapa keunggulan jika dibandingkan dengan sterilisasi konvensional
(menggunakan bahan kimia), yaitu:
a)
Sterilisasi radiasi lebih sempurna dalam mematikan mikroorganisme.
b)
Sterilisasi radiasi tidak meninggalkan residu bahan kimia.
c) Karena
dikemas dulu baru disetrilkan maka alat tersebut tidak mungkin tercemar bakteri
lagi sampai kemasan terbuka. Berbeda dengan cara konvensional, yaitu
disterilkan dulu baru dikemas, maka dalam proses pengemasan masih ada
kemungkinan terkena bibit penyakit.
2) Terapi
tumor atau kanker.
Berbagai
jenis tumor atau kanker dapat diterapi dengan radiasi. Sebenarnya, baik sel
normal maupun sel kanker dapat dirusak oleh radiasi tetapi sel kanker atau
tumor ternyata lebih sensitif (lebih mudah rusak). Oleh karena itu, sel kanker
atau tumor dapat dimatikan dengan mengarahkan radiasi secara tepat pada sel-sel
kanker tersebut.
B. Bidang pertanian.
1)
Pemberantasan homo dengan teknik jantan mandul
Radiasi
dapat mengakibatkan efek biologis, misalnya hama kubis. Di laboratorium
dibiakkan hama kubis dalam bentuk jumlah yang cukup banyak. Hama tersebut lalu
diradiasi sehingga serangga jantan menjadi mandul. Setelah itu hama dilepas di
daerah yang terserang hama. Diharapkan akan terjadi perkawinan antara hama
setempat dengan jantan mandul dilepas. Telur hasil perkawinan seperti itu tidak
akan menetas. Dengan demikian reproduksi hama tersebut terganggu dan akan
mengurangi populasi.
2) Pemuliaan
tanaman
Pemuliaan
tanaman atau pembentukan bibit unggul dapat dilakukan dengan menggunakan
radiasi. Misalnya pemuliaan padi, bibit padi diberi radiasi dengan dosis yang
bervariasi, dari dosis terkecil yang tidak membawa pengaruh hingga dosis rendah
yang mematikan. Biji yang sudah diradiasi itu kemudian disemaikan dan ditaman
berkelompok menurut ukuran dosis radiasinya.
3)
Penyimpanan makanan
Kita
mengetahui bahwa bahan makanan seperti kentang dan bawang jika disimpan lama
akan bertunas. Radiasi dapat menghambat pertumbuhan bahan-bahan seperti itu.
Jadi sebelum bahan tersebut di simpan diberi radiasi dengan dosis tertentu
sehingga tidak akan bertunas, dengan dernikian dapat disimpan lebih lama.
C. Bidang
Industri
1)
Pemeriksaan tanpa merusak.
Radiasi
sinar gamma dapat digunakan untuk memeriksa cacat pada logam atau sambungan
las, yaitu dengan meronsen bahan tersebut. Tehnik ini berdasarkan sifat bahwa
semakin tebal bahan yang dilalui radiasi, maka intensitas radiasi yang
diteruskan makin berkurang, jadi dari gambar yang dibuat dapat terlihat apakah
logam merata atau ada bagian-bagian yang berongga didalamnya. Pada bagian yang
berongga itu film akan lebih hitam,
2)
Mengontrol ketebalan bahan
Ketebalan
produk yang berupa lembaran, seperti kertas film atau lempeng logam dapat
dikontrol dengan radiasi. Prinsipnya sama seperti diatas, bahwa intensitas
radiasi yang diteruskan bergantung pada ketebalan bahan yang dilalui. Detektor
radiasi dihubungkan dengan alat penekan. Jika lembaran menjadi lebih tebal,
maka intensitas radiasi yang diterima detektor akan berkurang dan mekanisme
alat akan mengatur penekanan lebih kuat sehingga ketebalan dapat dipertahankan.
3)
Pengawetan hahan
Radiasi juga
telah banyak digunakan untuk mengawetkan bahan seperti kayu, barang-barang seni
dan lain-lain. Radiasi juga dapat menningkatkan mutu tekstil karena inengubah
struktur serat sehingga lebih kuat atau lebih baik mutu penyerapan warnanya.
Berbagai jenis makanan juga dapat diawetkan dengan dosis yang aman sehingga
dapat disimpan lebih lama.
DAMPAK RADIOAKTIF
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan
reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran
radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang
sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya. Selain itu partikel-partikel
neutron yang dihasilkan juga berbahaya. Zat radioaktif pencemar lingkungan yang
biasa ditemukan adalah 90SR merupakan karsinogen tulang dan 131J.
Apabila ada makhluk hidup yang terkena radiasi atom nuklir yang berbahaya
biasanya akan terjadi mutasi gen karena terjadi perubahan struktur zat serta
pola reaksi kimia yang merusak sel-sel tubuh makhluk hidup baik tumbuh-tumbuhan
maupun hewan atau binatang.
Efek serta Akibat yang ditimbulkan oleh radiasi zat radioaktif pada umat
manusia seperti berikut di bawah ini :
1. Pusing-pusing
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih yang jumlahnya berkurang
2. Nafsu makan berkurang atau hilang
3. Terjadi diare
4. Badan panas atau demam
5. Berat badan turun
6. Kanker darah atau leukimia
7. Meningkatnya denyut jantung atau nadi
8. Daya tahan tubuh berkurang sehingga mudah terserang penyakit akibat sel darah putih yang jumlahnya berkurang
Apa itu limbah radioaktif ?
Ada beberapa pengertian limbah radioaktif :
1. Zat radioaktif yang
sudah tidak dapat digunakan lagi, dan atau
2. Bahan serta peralatan
yang terkena zat radioaktif atau menjadi radioaktif, dan sudah tidak dapat
difungsikan. Bahan atau peralatan tersebut terkena atau menjadi radioaktif
kemungkinan karena pengoperasian instalasi nuklir atau instalasi yang
memanfaatkan radiasi pengion.
Jenis limbah radioaktif :
§Dari segi besarnya aktivitas dibagi dalam limbah aktivitas tinggi,
aktivitas sedang dan aktivitas rendah.
§Dari umurnya di bagi menjadi limbah umur paruh panjang, dan limbah umur
paruh pendek.
§Dari bentuk fisiknya dibagi menjadi limbah padat, cair dan gas.
Limbah radioaktif berasal dari setiap pemanfaatan tenaga nuklir, baik
pemanfaatan untuk pembangkitan daya listrik menggunakan reaktor nuklir, maupun
pemanfaatan tenaga nuklir untuk keperluan industri dan rumah sakit.
Limbah radioaktif dikelola sedemikian rupa sehingga tidak membahayakan
masyarakat, pekerja dan lingkungan, baik untuk generasi sekarang maupun
generasi yang akan datang. Cara pengelolaannya dengan mengisolasi limbah
tersebut dalam suatu wadah yang dirancang tahan lama yang ditempatkan dalam
suatu gedung penyimpanan sementara sebelum ditetapkan suatu lokasi penyimpanan
permanennya.
Apabila dimungkinkan pengurangan volume limbah maka dilakukan proses reduksi volume, misalnya menggunakan evaporator untuk limbah cair, pembakaran untuk limbah padat maupun cair yang dibakar, ataupun pemanfaatan untuk limbah padat yang bisa dimanfaatkan. Penyimpanan permanen dapat berupa tempat di bawah tanah dengan kedalaman beberapa ratus meter untuk limbah aktivitas tinggi dan waktu paruh panjang, atau dekat permukaan tanah dengan kedalaman hanya beberapa puluh meter untuk limbah aktivitas rendah-sedang.
Apabila dimungkinkan pengurangan volume limbah maka dilakukan proses reduksi volume, misalnya menggunakan evaporator untuk limbah cair, pembakaran untuk limbah padat maupun cair yang dibakar, ataupun pemanfaatan untuk limbah padat yang bisa dimanfaatkan. Penyimpanan permanen dapat berupa tempat di bawah tanah dengan kedalaman beberapa ratus meter untuk limbah aktivitas tinggi dan waktu paruh panjang, atau dekat permukaan tanah dengan kedalaman hanya beberapa puluh meter untuk limbah aktivitas rendah-sedang.
Karena limbah memancarkan radiasi, maka apabila tidak diisolasi dari
masyarakat dan lingkungan maka radiasi limbah tersebut dapat mengenai manusia
dan lingkungan. Misalnya, limbah radioaktif yang tidak dikelola dengan baik
meskipun telah disimpan secara permanen di dalam tanah, radionuklidanya dapat terlepas
ke air tanah dan melalui jalur air tanah tersebut dapat sampai ke manusia.
Bahaya radiasi adalah, radiasi dapat melakukan ionisasi dan merusak sel organ tubuh manusia. Kerusakan sel tersebut mampu menyebabkan terganggunya fungsi organ tubuh. Disamping itu, sel-sel yang masih tetap hidup namun mengalami perubahan, dalam jangka panjang kemungkinan menginduksi adanya tumor atau kanker. Ada kemungkinan pula bahwa kerusakan sel akibat radiasi mengganggu fungsi genetika manusia, sehingga keturunannya mengalami cacat.
Bahaya radiasi adalah, radiasi dapat melakukan ionisasi dan merusak sel organ tubuh manusia. Kerusakan sel tersebut mampu menyebabkan terganggunya fungsi organ tubuh. Disamping itu, sel-sel yang masih tetap hidup namun mengalami perubahan, dalam jangka panjang kemungkinan menginduksi adanya tumor atau kanker. Ada kemungkinan pula bahwa kerusakan sel akibat radiasi mengganggu fungsi genetika manusia, sehingga keturunannya mengalami cacat.
Limbah radioaktif sebagian dapat dibuang ke lingkungan apabila kandungannya
(konsentrasi dan radioaktivitasnya) telah dibawah batas ambang yang ditetapkan
oleh Pemerintah (Badan Pengawas Tenaga Nuklir, BAPETEN). Namun sebagian lagi
karena aktivitasnya dan umurnya panjang maka harus disimpan dalam jangka yang
sangat panjang.
Sebenarnya definisi, limbah radioaktif adalah bagian dari limbah bahan
berbahaya dan beracun (B3), namun ada kalanya sebagian masyarakat membedakan
kedua jenis limbah tersebut. Menurut pandangan terakhir ini, terdapat istilah
‘mixed waste’ (limbah campuran), yaitu limbah yang mengandung campuran unsur radioaktif
sekaligus B3. Sebagai contoh, dalam proses pembuatan bahan bakar uranium,
terdapat limbah yang mengandung asam (B3) dan radionuklida sekaligus. Sehingga
dalam penanganannya, kedua sifat bahaya tersebut (B3 dan radioaktif) harus
selalu dipertimbangkan.
Pengelolaan limbah radioaktif didefinisikan sebagai kegiatan pengumpulan,
pengangkutan, pengolahan, penyimpanan sementara serta penyimpanan secara
permanen. Apabila badan pengawas mengijinkan, maka kegiatan pengelolaan
tersebut sebagian boleh dilaksanakan oleh pihak penghasil limbah radioaktif,
yaitu dari pengumpulan sampai penyimpanan sementara. Namun penyimpanan permanen
dilaksanakan oleh BATAN. Apabila penghasil limbah radioaktif tidak mampu
melaksanakan kegiatan sebagian pengelolaan tersebut, maka pengelolaan limbah
radioaktif sepenuhnya kewajiban BATAN.
Badan yang melakukan pengawasan adalah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang terpisah dari badan pelaksana (BATAN). Hal ini sesuai dengan amanat UU No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
Badan yang melakukan pengawasan adalah Badan Pengawas Tenaga Nuklir (BAPETEN) yang terpisah dari badan pelaksana (BATAN). Hal ini sesuai dengan amanat UU No. 10 tahun 1997 tentang Ketenaganukliran.
Dasar hukum yang mengatur limbah radioaktif adalah Undang-Undang No. 10
tahun 1997 tentang Ketenaganukliran, serta Peraturan pemerintah No. 27 tahun
2002 tentang Pengelolaan Limbah Radioaktif.
Biaya limbah tersebut sangat bergantung pada jenis limbahnya. Terdapat
perbedaan biaya antara limbah radioaktif cair, padat terbakar, padat
terkompaksi dan sebagainya.
Seluruh tarif tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan pemerintah No. 16 tahun 2001. Sebagai contoh biaya pengolahan limbah radioaktif cair untuk aktivitas rendah dan sedang adalah Rp. 7300,- perliter, sedangkan limbah sumber bekas jarum Ra-226 dari rumah sakit sebesar Rp. 466.000,- perjarum.
Tarif tersebut secara periodik ditinjau dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan teknologi serta perubahan ekonomi yang terjadi.
Seluruh tarif tersebut telah ditetapkan dalam Peraturan pemerintah No. 16 tahun 2001. Sebagai contoh biaya pengolahan limbah radioaktif cair untuk aktivitas rendah dan sedang adalah Rp. 7300,- perliter, sedangkan limbah sumber bekas jarum Ra-226 dari rumah sakit sebesar Rp. 466.000,- perjarum.
Tarif tersebut secara periodik ditinjau dan dimodifikasi sesuai dengan perkembangan teknologi serta perubahan ekonomi yang terjadi.
Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan bahwa daerah disekitar limbah
memilki jumlah cacahan permenit yang lebih besar dibandingkan daerah bunker
ataupun daerah alam terbuka.ini menunjukan bahwa daerah disekitar limbah
memiliki aktivitas radioaktif yang cukup besar, daerah disekitar bunker
memiliki jumlah cacahan permenit yang sama dengan daerah alam terbuka.
Pemantauan atau monitoring terhadap nanturally occuring radioactive
materials atau sering disebut dengan NORM dapat dilakukan salah satunya
dengan cara pengukuran konsentrasi partikulat radioaktif diudara. Partikulat
radioaktif adalah partikel-partikel radioaktif yang ada di alam yang
keberadaanya menyatu dengan udara, seperti debu radioaktif. Pengukuran
konsentrasi partikulat radioaktif diudara dapat diketahui dengan jalan
melakukan pencacahan terhadap suatu lokasi yang akan diukur konsentrasinya,
pencacahan ini bertujuan untuk mengetahui cacahan awal, waktu paro dan jenis
dari suatu radionuklida yang berada pada suatu sampel penelitian. Hasil
penelitian dapat diperoleh kesimpulan yaitu Partikel Radioaktif alam yang
ditemukan dikawasan BATAN Pasar jumat adalah Pb-214 dan Bi-214 yang merupakan
deret Uranium yang mempunyai waktu paro berumur pendek, Konsentrasi Partikulat
Radioaktif Pb-214 dan Bi-214 dilokasi limbah memiliki aktifitas yang tinggi
dengan nilai KPR yang lebih besar dibandingkan nilai KPR dilokasi yang bunker
dan alam terbuka, dan perubahan konsentrasi NORM dipengaruhi oleh aktifitas
partikulat radioaktif alam yang diakibatkan oleh TENORM yaitu adanya sumber
radioaktif. Tingkat radiasi untuk daerah limbah, bunker, dan alam terbuka
tergolong rendah dengan demikian ketiga daerah tersebut dinyatakan aman dari
radiasi. Berdasarkan hasil penelitian, maka penelitian perlu dilakukan dilokasi
yang memiliki aktifitas yang radioaktifnya besar misalnya di industri kilang
minyak, industri batu bara dan industri-industri lain yang menghasilkan limbah
radioaktif, bagi masyarakat diharapkan untuk lebih mengetahui tingkat radiasi
bagi kesehatan tubuh, dan bagi pemerintah hendaknya memberi peringatan untuk
daerah yang memiliki tingkat energi radiasi yang tinggi.
BAB III PENUTUP
A. KESIMPULAN
Limbah Radioaktif adalah bahan yang terkontaminasi dengan
radio isotop yang berasal dari penggunaan medis atau riset radio nukleida.
Pengertian atau arti definisi pencemaran radioaktif adalah suatu pencemaran
lingkungan yang disebabkan oleh debu radioaktif akibat terjadinya ledakan
reaktor-reaktor atom serta bom atom. Yang paling berbahaya dari pencemaran
radioaktif seperti nuklir adalah radiasi sinar alpha, beta dan gamma yang
sangat membahayakan makhluk hidup di sekitarnya.
Zat
radioaktif dan radioisotop berperan besar dalam ilmu kedokteran yaitu untuk
mendeteksi berbagai penyakit, diagnosa penyakit yang penting antara lain tumor
ganas. Kemajuan teknologi dengan ditemukannya zat radioaktif dan radioisotop
memudahkan aktifitas manusia dalam berbagai bidang kehidupan.
B. SARAN
1. Masalah
zat radioaktif dan radioisotop hendaknya tidak ditafsirkan sebagai satu
fenomena yang menakutkan.
2.
Penggunaan radioaktif dan radioisotop hendaknya dibarengi pengetahuan dan
teknologi yang tinggi.
3. Penerapan
dalam diagnosa berbagai penyakit hendaknya memikirkan efek-efek yang akan
ditimbulkan.
4.
Diharapkan penggunaan zat radioaktif dan radioisotop ini untuk kemakmuran dan
kesejahteraan umat manusia.
DAFTAR PUSTAKA
radioaktif/bahaya%20radioaktif.htm
Tidak ada komentar:
Posting Komentar